
Waktu bergerak dan terus berdetak
Bagai nyanyian kehidupan
Dan selama itu
Aku terus menunggu
“ kenapa ? kamu sakit?
“ Nggak! Cuma lelah. Apa aku terlihat sangat pucat?’
“ Yah...begitulah, kalau menurut pendapatku.....”
“ Baiklah, kalau begitu...aku akan beristirahat, jangan khawatir...”
Menunggu seperti ribuan tahun
Hanya diam dalam sunyi
Menanti dan menatih hati
Kuatkanlah nafasku untuk lainnya ribuan tahun
“Belum ada kepastian....”
“ Kenapa kau tenang sekali sih?”
“ Kau yang terlalu tegang! Santai sedikitlah...takan terjadi apa-apa!”
“Tapi....”
“ Kau percaya padaku?”
“ Bagus....!”
Pasir emas telah habis
Satu kata menunggu untuk di balik
Ribuan tahun itu perlahan terkikis
Kini aku tak punya waktu lagi.
“ Tunggu dulu...kenapa kau diam...?”
“ Kenapa kau tak jawab pertanyaanku? Kau pembohong!!”
“ Kenapa kau membohongiku? Katamu takkan terjadi apa-apa! Kau bohong!”
“...........”
“Ayo buka matamu! Begini banyak yang ku ceritakan....masa tak ada yang
menarik perhatianmu...?”“.................”
“Ayo, bangun!!”
Sepi dalam penantian yang panjang
Jawaban itu muncul kala jantung mulai tak berirama
Saat nafas terputus akhir dari lamunanku yang menunggu
Sinar itu datang sebagai Jawaban menarikku tinggi
Maaf kawan, ku tak perlu menunggu lagi....
*AKU MENCINTAIMU*
Wahai sang kekasih......